Metode dan Sistem Pencatatan Pembukuan Warung.
Dalam menjalankan usaha dagang baik berskala kecil, menengah atau besar salah satu kegiatan yang sangat fital dan harus dilakukan secara rutinitas adalah proses pencatatan transaksi, baik berisikan catatan barang/ jasa atau material yang berupa nota/faktur berisi rincian keterangan, dn harga karena terjadinya pembelian atau penjualan barang/jasa tersebut. Hasil pencatatan yg terdiri dari arus mutasi keluar masuk barang dan uang/cash tsb bertujan sebagai arsip, analisa dan selanjutnya sebagai data awal pembuatan laporan keuangan, dimana laporan keuangan sangat berguna sekali untuk dasar melihat aktifitas usaha yg telah dilakukan dalam satu periode tertentu (harian,bulanan atau tahunan) dan sebagai langkah kedepan dalam mengambil kebijakan untuk pengembangan dan kemajuan usaha itu sendiri.
Usaha kecil rumahan seperti warung, dituntut juga mempunyai catatan pembukuaan agar kita mengetahui berapa hasil/pendapatan yg diterima dan sebagai arsip dalam menganalisa harga jual dan sebagai catatan pendukung perputaran penjualan dari barang-tertentu agar setiap kali menambah/membeli barang berikutnya kita dapat menentukan mana yang lebih di utamakan pembeliannya dari barang-barang perputarannya rendah/slow moving atau barang yang tingkat penjualannya lebih cepat/fast moving . Dan dari catatan tersebut dikelola menjadi sebuah laporan keuangan sederhana untuk melihat Laba/Rugi dalam satu periode (harian/bulanan)
Untuk itu penting kiranya membiasakan diri agar kita terlatih dan cekatan dalam mencatat transaksi arus masuk dan keluar setiap kali terjadi transaksi pembelian atau penjualan dicatat dalam sebuah buku . Dikarenakan usaha ini adalah berskala home/kecil tanpa menggaji karyawan alias dilakukan sendiri, maka pencatatan yang tepat untuk ini adalah metode eceran . Pembukuan dengan metode eceran dapat dijelaskan sebagai berikut ;
- 1. Pencatatan Penerimaan barang. Untuk Pencatatan
Penerimaan barang terpisah dengan buku transaksi harian, buku ini berfungsi
sebagai catatan setiap kali kita membeli barang maka dicatat didalam buku ini.
Untuk contoh sebagai berikut ;
Buatlah kolom-kolom di buku tersebut dan berinama setiap kolom tersebut diatas baris paling atas dengan judul .
Contoh Buku Penerimaan barang.
Maka dari contoh table tersebut gross profit/ laba kotor yg didapat sebesar 12,6% dari penjualan .
2. Pencatatan Penjualan. Untuk memudahkan dalam penghitugan laba setiap kali penjualan cukup kita ambil angka 10% sebagai lababersih karna masih adanya cost/biaya lain yang belum kita perhitungkan seperti, biaya bbm kendaraan saat membeli barang,ongkos parkir atau biaya lain seperti plastic kresek plastic pembungkus dll.
Baca juga; Bisnis Rumahan dengan Untung yang Menjajika
Bagaimana cara sederhananya jika kita membuat
sebuah buku jurnal untuk warung dan langsung dapat ditentukan besarnya laba
yang dari penjualan berdasarkan
harian,mingguan atau bulanan ?
Langsung saja kita mulai dengan mempersiapkan sebuah buku, terserah bukunya yang penting buku itu buku tulis.
Contoh Buku Penjualan,
Buatlah kolom dilembaran pertama tepatnya dibagian atas bukut tulis tresebut dengan jmlah 4(empat) kolom dimana lebar masing-masing ke empat kolom tidak sama dan tulislah dengan isian masing-masing kolom tersebut seperti berikut;
Tanggal Nama Barang Qty Pembelian Qty Penjualan Keterangan.
Masing-masing kolom tersebut di isi jika terjadi transaksi baik pembelian barang atau penjualan barang. Fungsi dari masing-masing kolom tersebut adalah mencatat semua transaksi yg terjadi sperti:
- Kolom Tanggal, dicatat untuk tanggal terjadinya penjualan barang
- Kolom Rincian dicatat untuk mencatat rincian barang yang di beli, atau jika tidak memungkinkan karna banyaknya pembeli sehingga tidak memungkinkan waktu yang tersedia, pada kolom rincian ini dikosongkan saja,atu dicatatkan nama pembeli jika kita mengenali mereka dan ini setidaknya dapat mengetahui siapa saja yang sering berbelanja di warung kita, dan suatu saat mungkin ini dapat menjadi catatan untuk memberikan potongan harga atau memberikan bonus tambahan sebagai perangsan dan surprise agar pembeli sering berbelanja ke warung kita.
- Kolom Jumlah, dicatat untuk nilai uang belanja pembeli baik secara rinci atau secara total jika ketersediaan waktu tidak cukup.
- Kolom Qty, dicatat untuk jumlah belanja baik pcs atau jumlah tertentu .
Dari contoh buku penjualan diatas, maka kita dapat menentukan laba dari usaha kita sebesar 19.000 X 10% = 1.900. Dari contoh buku penjualan tsb, kita dapat dengan mudah dn cepat melihat keuntungan dari usaha asalkan rajin melakukan pnctatan sehingga kedepannya dg mudah untuk mengambil kebijakan dlm meningkatkan omzet dan pengembangan usaha.
Dengan membiasakan diri terus mencatat setiap terjadi pembelian dan penjualan, maka kita dapat dengan mudah mengetahui tingkat penjualan dan laba/keuntungan yg diperoleh setiap harinya.
Semoga gambaran ringkas tentang metode pencatatan buku warung ini dapat bermanfaat agar kita terlatih membiasakan hidup teratur. Akhirnya setelah semua kita jalankan dengan benar jangan lupa berdoa kpd tuhan untuk di beri kemudahan dlm melaksanakan segala aktivitas.
Terimakasih..